Dan Ia pun membuka baju
Diantara mereka ada yang tidak bisa bersabar untuk bertemu langsung dengan "Kekasihnya", maka Dia pun memberikan "bagian" dari-Nya ...
Hamparan bukit menghijau dengan lekuk dibagian tertentu, dipadukan dengan kanvas langit mengurai warna biru. Kemanapun mata memandang pasti terekam olehnya nuansa keindahan. Belum lagi bila kegelapan mulai menyelimuti bumi, akan ada gemintang dan rembulan yang akan menjadi penerangnya.Setiap hari, setiap minggu, bulan tahun dan abad, lukisan-lukisan itu tetap tersaji. Menumbuhkan rasa rindu bagi yang direlung jiwanya ada setitik rasa cinta akan Dia. Maka bergetar dengan begitu hebatnya dawai cinta itu, hingga menembus langit, menggetarkan penghuni langit, berkerumun mereka didepan istana keabdian meminta pejelasan Sang Pemilik Cinta ....
Maka Dia pun membuka baju dan melemparkan ke mayapada, menjelma firman-firman bingkai, yang menjadi pelipur rindu dendam kekasih-Nya.
Kita hanya memandang lukisan itu, panorama itu sebagai sebuah keindahan alam, tanpa tahu untuk apa ia ada.
.....Baca Selengkapnya....